Sudahkah Kita Menangis?
Ketika kita telah mengetahui tangisan Rasulullah saw sehingga para sahabat mempelajari tangisan beliau sebab Rasulullah saw adalah teladan yang sempurna. Dari Anas r.a. berkata, 'Rasulullah saw menyampaikan khutbahnya yang belum pernah aku dengar, isi khutbah itu beliau berpesan, 'Seandainya kalian mengerti apa yang aku ketahui, nescaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.' (HR. Muslim).
Mendengar ucapan itu para sahabat menangis sampai menitiskan air matanya. Air mata itu mengalir dipipi mereka merasakan betapa kepedihan hati Rasulullah jestru dilandasi oleh kecintaan beliau kepada umatnya. Bahkan sampai diakhir hayatnya selalu disebutnya, umatku, umatku.'
Dalam riwayat hadis yang lain Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam mendengar sesuatu dari para sahabat, kemudian beliau berkhutbah, 'Dihadapkan syurga dan neraka dihadapanku. Aku belum pernah melihat kebaikan atau keburukan seperti pada hari ini sebelumnya. Seandainya kalian mengerti nescaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis.' (Muttafaqun 'Alaih)
Maka tidak ada hari yang lebih dahsyat dari pada hari itu bagi para sahabat Rasulullah saw, mereka menutupi kepala kerana isak tangis tersedu-sedu. Tangisan Rasulullah senantiasa mengingatkan agar kita menangis malam ini kerana banyak hal yang membuat kita menangis. Membasuh sejadah dengan air mata dalam munajat kita kehadrat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bermuhasabah atau evaluasi diri atas semua yang kita lakukan pada hari ini.
Sudahkah kita menangis di malam hari ini?
...agussyafii..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan