السلام عليکم

Khamis, 24 Jun 2010

Antara Kesalahan Lelaki (Suami)

Sebagai pengajaran ringkas buat para suami.
Antara Kesalahan Lelaki (Suami)

1. Lalai Berbakti kepada orang tua setelah menikah

2. Kurang serius dalam mengharmonisasikan antara isteri dan org tua

3. Ragu dan buruk sangka kepada isteri

4. Kurang memiliki sikap cemburu terhadap isteri

5. Meremehkan kedudukan isteri

6. Melepaskan kendali kepemimpinan & menyerahkannya kepada isteri

7. Memakan Harta isteri secara batil

8. Kurang semangat dalam mengajari isteri ajaran-ajaran agamanya

9. Bersikap pelit terhadap isteri

10. Datang secara tiba-tiba setelah lama pergi

11. Banyak mencela dan mengkritik isteri

12. Kurang berterima kasih dan memotivasi isteri

13. Banyak bersengketa dengan isteri

14. Lama memutus hubungan & meninggalkan isteri tanpa sebab yg jelas

15. Sering berada di luar rumah & jarang meluangkan masa dengan keluarga

16. Interaksi yang buruk dengan isteri

17. Tidak menganggap penting berdandan untuk isteri

18. Kurang perhatian terhadap Doa yang dituntut ketika menggauli isteri

19. Kurang memperhatikan Etika, Hikmah dan Hukum hubungan badan

20. Menyebarkan rahsia ranjang

21. Tidak mengetahui kondisi biologis perempuan

22. Menggauli isteri ketika haid

23. Menggauli isteri pada duburnya

24. Memukul isteri tanpa alasan

25. Kesalahan tujuan poligami

26. Tidak bersikap Adil antara beberapa isteri

27. Terburu-buru dalam urusan Talak

28. Tidak mahu mentalak, padahal sudah tidak mungkin ada perbaikan & keserasian

29. Mencela isteri setelah berpisah dengannya

30. Menelantarkan anak-anak setelah mentalak isteri

31. Kurang setia terhadap isteri

32. Kurang puas dan selalu melirik perempuan lain

Khamis, 17 Jun 2010

Pilihlah..

... pilihan untuk si tamak dan rakus...


"Dua macam kerakusan yang tidak kunjung kenyang, iaitu
yang menuntut ilmu,
dan
yang mengejar dunia,
tetapi kedua-duanya tidak sama,
adapun yang menuntut ilmu maka selalu bertambah diredhai Allah,
sedang
adapun yang mengejar kekayaan dunia bertambah maharajalela dalam kesesatannya,...."


Islam tak menghalang untuk menjadi kaya, carilah kekayaan sebanyak-banyaknya tetapi kekayaan yang berilmu.....

..dari Abdullah Bin Ma'sud ra..

Selasa, 15 Jun 2010

Wahai Wanita Cantik

Wahai wanita cantik,
Engkau yang diciptakan dengan sangat sempurna oleh Rabbmu..
Indah dengan segala kelebihanmu yang ada...

Wahai wanita cantik,
Sering kali aku melihatmu berjalan dengan baju yang sangat sederhana,
Bahan yang sederhana, dan ukuran yang sangat sangat sederhana,
Hingga bagian auratmu yang harusnya tak tampak menjadi tampak..

Wahai wanita cantik,
Cukup sering aku melihat engkau jalan di depan para lelaki denga pakaian sexy-mu,
Dan para lelaki itu menatapmu dengan sangat lekat dari ujung kakimu sampai ujung rambutmu,
Mengikuti langkahmu hingga hilang dari pandangan mereka, pandangan yg menjijikkan...

Wahai wanita cantik,
Suaramu sungguh merdu,
Mendayu-dayu layaknya putri duyung yang sedang bernyanyi,
Bening sebening sumber mata air yang mengalir...

Wahai wanita cantik...
Ketahuilah... engkau begitu berharga... terlalu berharga...
Engkau bagai intan berlian yang terpajang pada sebuah kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi..
Engkau bukan emas campuran murahan yang terpajang di etalase depan toko dan dengan seenaknya sang pembeli dapat merabamu, memegang tubuhmu dan memakaimu hanya untuk mencoba, lalu sang pembeli pergi, tak jadi membelimu dan mengembalikanmu di tempat yang sama!!
Bukan, engakau bukan itu wahai wanita cantik!!
Engkau intan berlian yang terpajang dalam kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi.. orang yang menginginkanmu tidak berhak merabamu, memegangmu tubuhmu bahkan mencoba memakainya!
Tidak, mereka terlalu kotor untuk itu... mereka harus terlebih dahulu membelimu dengan harga yang sangat mahal, setelah itu mereka akan dapat memilikimu sepenuhnya.. Engkau yang utuh, yang belum pernah di ‘coba’ orang lain sebelumnya...

Wahai wanita cantik...
Engkau sungguh indah...
Bagai bunga mawar yang ketika orang ingin mengambilnya, terlebih dahulu mereka harus merasakan duri pertahanan diri yang kau punya,
Bagai bunga edelweis yang ketika menginginkanmu, terlebih dahulu mereka harus mendaki gunung ke arah ketinggian, menantang keberanian dan cuaca yang tak bersahabat,
Engkau bukan bunga bangkai, yang terlihat begitu indah dari kejauhan dengan warna yang menyala yang membuat para serangga tertarik dengan warna indahmu, namun ketika didekati, kau busuk.. ahh...baumu saja sudah membuat orang mual, apalagi memilikimu, merekapun enggan...

Wahai wanita cantik...
Jagalah amanah keindahan yang ada pada dirimu..
Berjalan saja kau terlihat menawan, belum lagi pembawaanmu yang sangat anggun, apalagi jika kau bersuara merayu, dan menampakkan apa yang tak seharusnya tampak..
Ahh..jagalah itu semua saudariku,
Tutuplah auratmu...agar tak ada yang berkeinginan lain terhadapmu... lelaki jalanan itu tak pantas menikmati tubuhmu dengan memandangimu dengan pandangan menjijikkan itu! mereka terlalu kotor untukmu!
Jagalah kehormatanmu saudariku... lelaki manapun yang belum halal bagimu tak pantas menyentuh tubuh dan kehormatanmu, pun atas nama cinta... sungguh, cinta dan nafsu itu berbeda..

Apakah kau khawatir tidak ada yang menyayangimu dan menjagamu atas nama cinta?
Apakah kau takut tidak akan ada yang menggombal dan merayumu atas nama cinta?
Wahai saudariku, bukan lelaki yang menginginkan tubuhmu yang sesungguhnya mencintaimu..
Lihatlah.. aku disini... aku sangat sedih melihat keadaanmu sekarang... aku sedih melihat para lelaki itu menzalimimu.. diri ini serasa tercabi-cabik...
Lihatlah di sekitarmu... tak hanya aku yang menginginkan ini semua yang terbaik untukmu.. lihatlah saudara-saudara semuslim mu...
Lihatlah kami.. sungguh engkau membuat air mata kami mengalir dan mencopot kantuk dari mata-mata kami... kami disini sedang memikirkan dan berbuat sesuatu untukmu.. agar tak pernah lagi engkau dizalimi siapapun...
Lihatlah kedua orang tuamu... hh,,apakah mereka menginginkanmu menjadi seperti ini? Sungguh engkau bagai mutiara bagi keluargamu... mutiara yang mereka jaga sejak kecilmu sampai engkau beranjak dewasa... apakah dengan ini engkau membalasnya?
Jika kau masih kurang dengan ini, maka lihatlah Allah Tuhanmu, Yang Menciptakanmu, Yang tiada henti-hentinya memberi nikmat padamu padahal tak jarang kau lupa denganNya... Ia masih memberimu nikmat udara, nikmat hidup, nikmat fisik dari tubuhmu yang indah itu.. Bayangkan, jika Ia tidak menyangimu, knapa Ia tak cabut saja nikmat wajahmu yang cantik dan tubuhmu yang indah?? Tapi tidak... meskipun engkau sering kali melupakanNya, nimkatNya tetap terus mengalir...

Wahai saudariku...
Biarlah hanya satu lelaki paling beruntung yang dapat menikmati dirimu seutuhnya, yakni suamimu kelak... ketika ikatan antara kalian halal dan berbuah ridhoNya... ketika suara mendayumu bukan lagi dosa tapi pahala... hanya dia yang pantas, saudariku...

Wahai saudariku,
Sungguh tidak ada alasan lain yang membuat aku melakukan ini selain cintaku yang begitu tinggi kepadamu...
Cintaku yang membuncah yang membuat aku memikirkanmu hingga kata-kata ini kugoreskan...
Cintaku yang menangis ketika melihat keadaanmu yang terzalimi oleh mode dan perbudakan hawa nafsu...
Cintaku yang akan tersenyum jika engkau berniat kembali ke jalanNya... Mari berjalam bersamaku, saudariku... temani aku dalam perjalanan indah yang tak singkat ini, menuju kepadaNya...

Wallahu'alam..

www.anahumayrah.com

Pintu-Pintu Masuknye Syaitan

Imam Ibnul Qayyim menyebutkan empat macam pintu masuknya syetan untuk menjerumuskan manusia. Empat pintu tersebut adalah; lahazhat (pandangan mata), khatharat (angan-angan), lafzhat (ucapan lisan), dan khuthuwat (langkah kaki). Beliau rahimahullah telah menjelaskan betapa bahayanya jika kita meremeh kan dan tidak waspada terhadap empat hal ini. Selain itu, beliau juga menjelaskan bagaimana cara untuk menjaga diri darinya agar seseorang selamat dari tipu daya dan gangguan syetan.

Di antaranya beliau mengatakan, "Karena sumber kemaksiatan itu dimulai dari pandangan, maka Allah subhanahu wata’ala mendahulukan perintah menundukkan pandangan daripada perintah menjaga kemaluan. Karena berbagai kejadian buruk itu dimulai dari padangan, sebagaimana api yang besar berasal dari percikan yang kecil. Maka dimulai dari pandangan, lalu menjadi angan-angan, lalu langkah kaki dan terakhir melakukan dosa. Berikut ini penjelasan ringkas tentang empat hal di atas, semoga bermanfaat.

Lahazhat (Pandangan Mata)

Yang dimaksudkan lahazhat adalah mengikuti hawa nafsu dan memberi kebebasan kepadanya. Padahal menjaganya adalah pangkal terjaganya kemaluan. Maka siapa yang dengan bebas melemparkan pandangan dan mengikuti hawa nafsunya, berarti dia telah menjerumuskan dirinya dalam kehancuran.

Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam telah mengingatkan kita, sebagaimana sabdanya,
"Janganlah engkau ikuti padangan dengan padangan berikutnya, karena untukmu adalah padangan yang pertama, sedangkan selanjutnya bukan untukmu." (HR. Ahmad)

Beliau juga melarang duduk-duduk di pinggir jalan. Maka para shahabat bertanya, "Bagaimana jika kondisi mengharuskan untuk itu (duduk di pinggir jalan)?” Maka beliau menjawab, "Jika engkau memang harus melakukan itu, maka berikanlah hak jalan." Para shahabat bertanya, "Apakah hak jalan itu?” Beliau menjawab, "Menahan pandangan, tidak mengganggu orang dan menjawab salam." (Muttafaq 'alaih)

Pandangan adalah sumber berbagai bencana yang banyak menimpa manusia, karena pandangan akan melahirkan angan-angan, lalu angan-angan melahirkan pemikiran, pemikiran melahirkan syahwat, dan syahwat memunculkan keinginan, lalu keinginan itu makin menguat hingga menjadi azam (tekad), akhirnya terjadilah perbuatan, jika tidak ada yang menghalangi. Maka dikatakan bahwa bersabar untuk menahan pandangan lebih ringan dibanding bersabar menahan derita setelahnya.

Pandangan seperti anak panah yang meluncur terus dan tidak akan sampai pada sasaran sebelum orang yang memandang menyediakan tempat untuknya di dalam hati. Kemudian setelah itu pandangan tersebut menggoreskan luka dalam hati, lalu disusul lagi dengan luka yang lain sebagai tambahan atas luka yang sebelumnya. Akhirnya pedihnya luka pun tak dapat terhindarkan lagi karena pandangan yang terulang terus menerus tiada henti.

Khatharat (Angan-angan)

Angan-angan urusannya lebih sulit lagi, karena ia merupakan awal terjadinya kebaikan atau keburukan. Dari angan-angan lahir keinginan dan kemauan serta azam (tekad). Maka siapa yang memelihara angan-angannya berarti dia telah memegang kendali dirinya, telah menundukkan hawa nafsunya. Dan siapa yang dikalahkan oleh angan-angannya maka hawa nafsu akan mengendalikannya. Siapa yang meremehkan angan-angan, maka angan-angannya akan menggiring nya menuju kehancuran.

Angan-angan seseorang berkisar pada empat hal pokok, yaitu; Pertama, angan-angan yang memberikan manfaat keduniaan; Ke dua, angan-angan yang mendatangkan madharat keduniaan; Ke tiga, angan-angan yang memberikan maslahat akhirat; Ke empat, angan-angan yang mendatang kan madharat akhirat.

Maka hendaknya seseorang selalu melihat kepada apa yang dia angankan, dia pikirkan, dan dia inginkan lalu menimbangnya dengan empat hal di atas. Lalu memilih yang terbaik, mendahulukan mana yang terpenting, mengakhirkan yang kurang penting.

Khayalan dan angan-angan kosong adalah sesuatu yang berbahaya bagi manusia, karena ia hanya akan melahirkan rasa lemah, malas, dan akhirnya sikap meremehkan dan tidak perhatian terhadap waktu lalu berujung pada kerugian dan penyesalan.

Maka seorang yang berakal, angan-angannya berkisar pada hal-hal yang baik, penting dan perlu. Dan untuk itulah syariat datang. Karena kebaikan dunia dan akhirat tidak akan dicapai kecuali dengan mengikuti syariat itu. Pikiran dan angan-angan yang paling mulia adalah segala yang ditujukan untuk Allah subhanahu wata’ala dan negri akhirat, di antara contohnya adalah:

Memikirkan ayat-ayat Allah subhanahu wata’ala dan berusaha memahaminya, sebab Allah subhanahu wata’ala menurunkan al-Qur'an bukan hanya sekedar untuk dibaca.

Memikirkan ayat-ayat yang dapat kita saksikan (ayat kauniyah) dan mengambil pelajaran darinya.

Memikirkan pemberian Allah subhanahu wata’ala, kebaikan dan nikmat-nikmat-Nya yang beraneka ragam kepada segenap makhluk, keluasan rahmat Allah subhanahu wata’ala, kesantunan dan ampunan-Nya.

Memikirkan kewajiban-kewajiban kita terhadap waktu, tugas-tugas yang harus ditunaikan dan mendata berbagai rencana kerja. Seorang yang bijak menjadi anak dari waktunya. Jika waktu disia-siakan maka hilanglah kebaikan, karena kebaikan itu dengan memanfaatkan waktu, kalau waktu sudah lewat maka tak mungkin untuk diraih kembali.



Lafzhat (Ucapan Lisan)

Cara untuk memelihara ucapan adalah dengan menjaganya agar tidak berbicara yang sia-sia, tidak berbicara kecuali yang diharapkan memberi keuntungan dan manfaat dalam agama. Jika ingin berbicara maka hendaknya melihat, apakah ucapan itu memberi kan keuntungan dan faidah atau tidak? Jika tidak memberi keuntungan maka perlu ditinjau lagi.

Jika engkau ingin tahu apa yang ada dalam hati seseorang, maka perhatikanlah gerakan mulutnya, karena mulutnya akan memperlihatkan kepadamu apa yang ada di dalam hatinya. Yahya bin Muadz berkata, "Hati itu ibarat periuk yang sedang mendidih, sedangkan lisan ibarat gayungnya. Maka perhatikanlah seseorang ketika berbicara, karena lisannya sedang menciduk untukmu apa yang ada dalam hatinya, manis atau pahit, tawar atau asin, dan lain sebagai nya. Dan cidukan lisannya akan menje- laskan kepadamu rasa hati orang itu.”

Dalam sebuah hadits marfu' dari Anas disebutkan,
"Tidak lurus keimanan seorang hamba sebelum lurus hatinya, dan tidak lurus hati seseorang sebelum lurus lisannya." (HR. Ahmad, dan ada penguatnya)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam ketika ditanya tentang sesuatu yang banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka, maka beliau menjawab, "Mulut dan kemaluan." (HR. at-Tirmidzi dan berkata hadits hasan shahih)

Khuthuwat (Langkah Kaki)

Langkah kaki, cara menjaganya adalah dengan tidak mengangkat telapak kaki, kecuali untuk sesuatu yang diharapkan pahala dan kebaikannya. Jika sekiranya langkah kaki tidak menambah pahala, maka duduk adalah lebih baik. Dan mungkin juga melangkah kepada hal yang mubah (boleh), namun diniatkan untuk qurbah (pendekatan diri) semata-mata karena Allah subhanahu wata’ala, maka langkah kaki akan dinilai sebagai qurbah.

Dalam hal ketergelinciran langkah kaki dan lisan, maka ada ayat yang menjelaskan bahwa antara keduanya ada saling keterkaitan, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. 25:63)

Dalam ayat di atas, Allah subhanahu wata’ala menyifati ibadur Rahman di antaranya adalah istiqamah (lurus) dalam ucapan dan langkah kaki mereka. Sebagaimana juga Allah subhanahu wata’ala mengaitkan antara lahazhat (pandangan) dengan khatharat (angan-angan) dalam firman-Nya, artinya,
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. 40:19). Wallahu a’lam bish shawab. (Kholif)

Sumber: Madakhil asy-Syaithan li ighwa’ al-Insan, min kalam al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dengan memotong dan meringkas, Qism Ilmi Darul Wathan.

2 Perkara Amal

Ada dua perkara yang jika Anda Amalkan, Anda akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat:
Menerima sesuatu yang tidak Anda sukai, jika sesuatu
itu disukai Allah.
Membenci sesuatu yang Anda sukai, jika sesuatu
itu dibenci oleh Allah.” (Abu Hazim)

3 Golongan Menyesal

Ada tiga golongan orang yang paling menyesal pada hari kiamat :

(1) orang yang memiliki budak ketika di dunia, ternyata pada hari kiamat budak tersebut memiliki prestasi amal yang lebih baik darinya,

(2) orang yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah dengannya sampai ia meninggal dunia, kemudian harta tersebut diwarisi oleh orang yang memanfaatkan harta tersebut untuk bersedekah di jalan Allah, dan

(3) orang yang mempunyai ilmu tetapi ia tidak mau mengambil manfaat dari ilmunya, lalu ilmu tersebut diketahui oleh orang lain yang mampu mengambil manfaat darinya.

(Sufyan bin ‘Uyainah)

Rabu, 9 Jun 2010

KAWAN ATAU SAHABAT

Adakah anda tahu hubungan antara 2 biji mata anda ??

Mereka berkedip bersama….. …….,
Bergerak bersama…… …..,
Menangis bersama….. ……,
Melihat bersama dan……… .,
Tidur bersama….. …..

Meskipun mereka tidak pernah melihat antara satu sama lain…..
PERSAHABATAN seharusnya seperti itu…….. ….
Kehidupan akan berasa KOSONG tanpa KAWAN ……….. .

Banyk Cara Untuk Bersedekah

Hadis :
Dari Abu Dzar r.a katanya:"Beberapa orang sahabat Nabi SAW pernah berkata kepada beliau,:"Kaum hartawan memperolehi pahala yang lebih banyak. Mereka solat seperti kami solat, puasa seperti kami puasa dan bersedekah dengan sisa harta mereka." Jawab Rasulullah SAW:"Bukankah Allah telah menjadikan berbagai macam cara untuk kamu bersedekah? Setiap kalimah tasbih adalah sedekah; setiap kalimah takbir adalah sedekah; setiap kalimah tahmid adalah sedekah; setiap kalimah tahlil adalah sedekah; amar makruf dan nahi mungkar (menagajak kepada kebaikan dan melarang kepada yang mungkar) adalah sedekah; bahkan pada kemaluanmu pun terdapat pula unsur sedekah." Mereka bertanya:"Kalau begitu, adakah kami mendapat pahala jika kami memuaskan nafsu syahwat kami?" Jawab Rasulullah SAW " Jika kamu melakukannya dengan yang haram, tentunya kamu berdosa. Sebaliknya jika kamu melakukannya dengan yang halal, kamu mendapat pahala."
(al-Bukhari)


Huraian
1. Sedekah adalah sesuatu yang dapat menambahkan pahala seseorang selain daripada amal ibadat atau kebajikan yang diwajibkan untuk dilakukan.

2. Sedekah yang paling mudah adalah dengan menggunakan anggota badan seperti senyum yang tidak memerlukan sebarang tenaga mahupun wang ringgit. Begitu juga dengan berzikir kepada Allah yang hanya perlu diucapkan dengan lidah atau hati. Malah setiap sesuatu yang dilakukan dengan niat kerana Allah adalah dianggap sebagai sedekah.

3. Orang yang memiliki banyak kelebihan sama ada berupa harta benda, kekayaan, ilmu dan sebagainya selayaknya menginfakkan nikmat Allah tersebut untuk membantu mereka yang memerlukan. Dengan itu hubungan antara anggota masyarakat menjadi lebih kukuh tanpa timbul perasaan dengki dan iri hati antara satu sama lain.

4. Bersedekah adalah tanda bahawa seseorang itu mensyukuri nikmat yang dikurniakan Allah. Sebaliknya orang yang bersifat kedekut adalah orang yang tamak. Sedangkan Allah SWT sahaja yang memiliki segala sesuatu dan Dia berhak merampas kembali nikmat tersebut pada bila-bila masa yang dikehendaki-Nya. Oleh itu Islam mengatakan bahawa keberkatan rezeki itu adalah bergantung kepada cara bagaimana seseorang menyalurkan rezeki yang diperolehinya sama ada kepada kebaikan atau keburukan.

Mengapa Nabi Muhammad SAW Berkahwin Lebih

Bismillahirrahman al-rahim. Demi yang menciptakan hati manusia, demi yang mengurniakan rasa cinta dan kasih, demi yang mengurniakan taufik dan hidayah, tunjukilah kami semua jalan yang benar, jalan para Anbiya’, Siddiqin, Syuhada’ dan Solehin, sesungguhnya engkau Ya Allah maha berkuasa ke atas setiap sesuatu”.

Ramai ulama yang tidak membincangkan perkara ini kecuali untuk menjawap keraguan-keraguan dan tohmahan yang ditimbulkan oleh orientalis dan beberapa anak-anak islam yang liberal @ jahil agama. Sepatutnya semua tindakan Nabi tidak dipertikaikan dan dipersoal jika keimanan kita kepada baginda menebal. Ini kerana Nabi tidak melakukan sesuatu kecuali dengan perintah tuhan. Saya timbulkan persoalan ini sebagai menjawap kepada keraguan-keraguan yang ditimbulkan oleh beberapa golongan yang mahu mencalarkan imej kenabian Muhammad bin Abdullah insan termulia, pemilik syafaat pada hari akhirat dengan izin Allah Ta’ala.

Mari kita fahami kelebihan yang Allah berikan kepada Nabi ini tanpa kita cuba menyeleweng dan menjadikannya hujjah kepada kesesatan sebahagian orang yang berkahwin lebih daripada 4 orang dalam satu masa. Kemulian yang dikurniakan kepada Nabi ini, iaitu kahwin lebih daripada 4 orang adalah perkara yang khusus kepada baginda & tidak dihalalkan kepada umatnya. Demikian juga dibolehkan bagi Nabi mengahwini wanita yang dimahukannya tanpa memberi mahar. Seperti juga permasalahan khumus (1/5) yang diperuntukkan hanya kepada Nabi. Justeru wajar diketahui bahawa disana terdapat beberapa perkara khusus hanya dibolehkan untuk baginda Nabi sahaja berdasarkan kepada dalil-dalil kitab dan sunnah.

Terdapat banyak hikmah yang dapat dikaji daripada keizinan ini kepada Nabi Muhammad Alaihissolatu Wassalam. Nabi tidak pernah bertindak mengikut hawa nafsunya kerana baginda maksum, ditarbiyah dan dipantau oleh Allah Ta’ala. Semua perbuatan baginda adalah terpuji. Nabi tidak pernah marah dan membalas dendam untuk mengambil hak-haknya, akan tetapi marahnya baginda adalah jika hak-hak Allah dicerobohi, marah Nabi adalah jika hak-hak agama ditentang dan dipermainkan. Mari kita lihat beberapa hikmah kepada pernikahan Nabi yang semuanya berjumlah 9 orang dalam satu masa.

Hikmah Mendidik dan Mentarbiyah;

Ini dapat dilihat dengan jelas apabila isteri-isteri nabi yang merupakan ibu-ibu kepada seluruh umat islam menjadi ilmuan yang terkenal dan dihormati oleh para sahabat. Lebih khusus lagi mereka inilah yang mengajarkan kita ilmu-ilmu rumahtangga dan apa-apa permasalahan hukum hakam berkait dengan wanita. Kita mengetahui petunjuk-petunjuk Nabi tatkala Nabi bermuamalah bersama isteri-isterinya melalui Ummahatil Mukminin. Bagaimana cara-cara yang diajarkan baginda dalam masalah perhubungan suami isteri, dalam permasalahan haid dan nifas, dalam permasalahan tandas dan sebagainya. Ummul mukminin Aisyah binti Abu Bakar adalah isteri Nabi yang paling berilmu. Paling dihormati dari sudut keilmuaannya oleh para sahabat yang telah banyak meriwayatkan hadis-hadis Nabi.

Justeru inilah kesan yang dapat dilihat hasil daripada pernikahan baginda yang sebenarnya bertujuan tarbiyah dan mendidik serta melahirkan seorang wanita mukminah yang memahami dan beramal dengan tuntutan agama. Sebagai contoh hadis dalam soheh bukhari dan muslim yang diceritakan oleh Ummu Salamah Radiyallahu anha berkata; “Telah datang seorang perempuan kepada Nabi lalu berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu daripada perkara-perkara yang hak, adakah seorang wanita wajib mandi jika dia bermimpi?” Nabi menjawap kepadanya; (Ya, jika dia melihat air).

Hikmah Pensyariatan;

Banyak hikmah dan manfaat yang dapat diambil daripada pernikahan Nabi yang ramai itu. Ianya melibatkan pensyariatan kepada agama ini dan menjelaskan kepada beberapa hukum islam itu sendiri. Islam membatalkan beberapa hukum-hukum jahiliyyah yang tersohor ketika itu. Sebagai contoh permasalahan berkaitan dengan anak angkat. Arab jahiliyyah mengaggap bahawa anak angkat menjadi pewaris dan mewariskan, haram dinikahi dan sebagainya yang mengambil hukum seorang anak kandung. Nabi juga pernah mengambil anak angkat bernama Zaid bin Harithah yang akhirnya menceraikan isterinya bernama Zainab binti Jahsyin disebabkan beberapa pertelingkahan rumahtangga diantara mereka.

Nabi meminati Zainab binti Jahsyin setelah diceraikan. Lalu Allah memerintakan agar dinikahi oleh Nabi. Tetapi kerana Nabi risau kepada percakapan orang-orang munafik dan fitnah yang bakal ditimbulkan maka nabi melengah-lengahkannya. Pasti mereka akan mengatakan “Muhammad telah menikahi isteri kepada anaknya (Zaid)”. Akhirnya turun ayat yang menyangkal tindakan Nabi itu. Allah berfirman dalam al-Ahzab ayat 37 yang maksudnya;

“Dan (ingatlah), ketika kamu Berkata kepada orang yang Allah Telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) Telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid Telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), kami kawinkan kamu dengan dia[1] supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu Telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya [2], dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi”.

Lihatlah hikmah daripada pernikahan ini yang ianya datangnya daripada arahan Allah. Sebab itulah Zainab bte Jahsyin berbangga dengan pernikahan ini dan ianya menjadi satu-satunya aset termahal beliau kerana dinikahkan oleh Allah daripada atas langit. Dalam soheh Bukhari dinyatakan bahawa Zainab berbangga ke atas isteri-isteri Nabi yang lain dan berkata; “Kamu semua dikahwinkan oleh ahli keluarga masing-masing, sedangkan aku dikahwinkan oleh Allah daripada atas langit yang tujuh”. Dengan pernikahan Nabi ini, maka terbatallah beberapa hukum jahiliyyah dan persepsi buruk mereka kerana Nabi telah menikahi bekas isteri kepada anak angkatnya. Maha suci Allah yang tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

Hikmah Sosial & Kemasyarakatan;

Ini dapat dilihat daripada perkahwinan Nabi dengan Aisyah yang merupakan anak kepada Abu Bakar as-Siddiq. Insan yang paling banyak menyumbang kepada agama Allah. Yang paling banyak membantu baginda dari semua segi sehinga tidak mampu dibalas oleh Nabi. Kemudian pernikahan Nabi dengan Hafsah binti Umar al-Khattab. Pernikahan ini amatlah menggembirakan Abu Bakar dan Umar yang masing-masing menawarkannya kepada baginda. Dengan pernikahan ini juga menjadikan hubungan kekeluargaan semakin erat dikalangan kabilah Quraish yang terkenal. Ini secara langsung menjadikan hati orang-orang kafir Mekah semakin hampir terhadap dakwah Nabi. Demikianlah pernikahan Nabi dengan anak perempuan Abu Sufian yang mana Abu Sufian ketika itu masih kafir. Apabila sampai khabar berita itu kepada Abu Sufian, beliau tidak membantahpun, bahkan memujinya sedangkan beliau ketika itu amat memusuhi Nabi. Ini kerana mereka mengetahui bahawa nabi muahammad adalah insan yang mulia, bertanggungjawab bahkan sangat jujur (al-amin) seperti diakui sendiri oleh kafir Quraish sebelum perutusan Nabi.

Perkahwinan ini menjadi kebanggaan kepada bapa-bapa mertua Nabi. Menjadi kemulian kepada mereka dan secara langsung menguatkan hubungan mereka secara nasab dan perbesanan. Justeru hikmahnya dapat diketahui melalui hikmah social dan amatlah salah jika perkahwinan ini hanya dikaitkan dengan nafsu semata-mata. Amatlah silap, biadap bahkan menjadi kafir jika Nabi dipersendakan dengan sebab perkahwinan baginda yang ramai ini. Semua yang dilakukan oleh Nabi ini telah mendapat keredhoaan Allah, maka siapakah anda untuk mempertikaikan? Bahkan para Anbiya’ sebelum baginda dikalangan Bani Israel lebih banyak bilangan isteri mereka berpuluh kali ganda berbanding Nabi Muhammad. Umpamanya Nabi Sulaiman, mengapakah tidak timbul prejudis terhadap beliau menurut pandangan orientalis? Jelaslah bahawa kedengkian mereka terhadap islam dan Nabi menjadikan mereka mencari-cari kelemahan tertentu yang kononnya boleh menjadi umpan bagi memesongkan akidah umat islam.

Hikmah Politik;

Perkahwinan seringkali menjadi penyumbang kepada perubahan banyak pihak. Sekurang-kurangnya ianya memberi kesan samada positif mahupun negetif kepada hidup seseorang. Sebab itu islam melarang wanita mengahwini golongan kafir dan membenarkan muslimin mengahwini kafir ahli kitab. Ikatan individu terhadap sesuatu kaum melalui pernikahan menjadi kuat, permusuhan menjadi kurang, dan hati semakin terbuka untuk menerima sesuatu pandangan. Demikian diterimanya dakwah Nabi oleh kaum arab jahiliyyah yang sangat kasar tabiatnya. Lihatlah bagaimana kehebatan siasah @ politik Nabi dalam menjalankan tugas dakwahnya.

Mari kita lihat beberapa contoh perkahwinan Nabi yang melibatkan hikmah politik. Sebagai contoh, perkahwinan Nabi dengan Juwairiyah bte al-Harith. Bapa Juwairiyah adalah ketua kaum bani al-Mustoliq. Juwairiyah ini telah ditawan bersama ahli keluarganya setelah tewas dalam peperangan. Maka beliau datang kepada Nabi meminta supaya dibebaskan daripada menjadi tawanan kaum muslimin dengan meminta bantuan kewangan daripada Nabi. Nabi telah menawarkan kepada Juwairiyah untuk membayar pampasan baginya dan mahu menikahi dirinya. Juwairiyah telah menerima lamaran tersebut dan bersetuju menjadi isteri baginda. Tatkala para muslimin mengetahuinya mereka berkata; “Besan kepada Nabi dibawah tawanan kita?”. Maka mereka membebaskan semua tawanan yang punya hubungan persaudaraan dengan Juwairiyah yang jumlah mereka 100 keluarga. Akhirnya mereka semua memeluk islam setelah melihat penghormatan muslimin terhadap keluarga tersebut. Rujuk kisah ini dalam sunan Abi Daud no 3429 “Bab Fi Bai’e Makatib…”. Lihatlah ketinggian politik Nabi yang akhirnya menjadi sebab kepada keislaman mereka!

Demikianlah juga hal pernikahan Nabi dengan Sofiah binti Huyai yang merupakan anak kepada seorang pembesar Yahudi Khaibar (Huyai bin Akhtob). Hal yang sama juga berlaku dalam kes pernikahan Nabi dengan anak Abu Sufian bernama Ramlah yang kematian suaminya. Ramlah telah memeluk islam ketika di Mekah dan berhijrah ke Habsyah. Disanalah suaminya meninggal dunia yang menyebabkan Ramlah binti Abu Sufian keseorangan dibumi asing. Apabila Nabi mendapat khabar, lalu baginda menghantar surat kepada Najasyi untuk menikahinya. Betapa gembiranya Ramlah apabila dimaklumkan hal itu oleh Najasyi, kerana Ramlah mengetahui bahawa pasti dia dipaksakan kepada kafir jika kembali ke Mekah dan tinggal bersama keluarganya.

Pernikahan ini menjadi sebab kepada kurangnya seksaan terhadap umat islam di Mekah. Ianya juga telah melunakkan hati golongan kafir Bani Umayyah kepada islam disebabkan ikatan perkahwinan ini. Demikianlah diantara hikmah-hikmah pernikahan baginda melebihi 4 orang dalam satu-satu masa. Ianya didasari niat dakwah. Ianya adalah dengan keizinan Allah dan ianya adalah kemulian kepada Nabi yang Allah mengharamkan orang islam menikahi isteri-isteri Nabi setelah kewafatan baginda pada tahun 10 Hijrah.

Diantara maklumat terpenting yang wajar diketahui ialah, semua isteri-isteri Nabi adalah janda kecuali Aisyah bte Abu Bakar sahaja. Ini menjadi bukti jelas bahawa perkahwinan Nabi adalah didasari oleh iman, sifat rahmah, memelihara akidah, tarbiyah, siasah, dan lain-lain lagi maslahat umum melibatkan umatnya. Wallahu alam.

[1] Maksudnya: setelah habis Eddahnya.

[2] Yang dimaksud dengan Orang yang Allah Telah melimpahkan nikmat kepadanya ialah Zaid bin Harisah. Allah Telah melimpahkan nikmat kepadanya dengan memberi taufik masuk Islam. Nabi Muhammadpun Telah memberi nikmat kepadanya dengan memerdekakan kaumnya dan mengangkatnya menjadi anak. Ayat Ini membuktikan bahwa harus bagi umat islam mengawini bekas isteri anak angkatnya.

Isnin, 7 Jun 2010

Sifat Sifat Terkutuk Yahudi

Daripada Abu Hurairah ra bahawa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya: “Jika ada sepuluh orang Yahudi beriman dengan ku, tidak akan tinggal di atas bumi seorang Yahudi pun melainkan ia memeluk Islam.” – al-Bukhari dan Ibnu ad-Dhirris

Orang-orang Yahudi adalah terkenal dengan sifat sombong, angkuh dan keras hati. Mereka tidak akan ‘pernah’ redha dengan umat Islam sebagaimana firman Allah SWT yang maksudnya : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (yang telah terpesong itu).” (al-Baqarah: 120)

Ahli agama mereka selalu menyembunyikan kebenaran seperti yang disebut dalam al-Quran maksudnya: “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami berikan al-Kitab mengetahui serta mengenalinya (Nabi Muhammad dan kebenarannya) sebagaimana mereka mengenali anak-anak mereka sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian daripada mereka berusaha menyembunyikan kebenaran itu, sedangkan mereka mengetahui (salahnya perbuatan tersebut).” (al Baqarah: 146) Dengan perkataan lain, mereka menyembunyikan sifat-sifat nabi SAW yang ada dalam kitab mereka daripada pengetahuan manusia padahal mereka mengetahui akan hakikatnya. Begitu juga mereka telah menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.

Di kalangan orang Yahudi ini ada yang pernah menyihir Nabi SAW bernama Lubaid bin al- A’som dari Bani Zuraiq.” Seorang wanita Yahudi juga pernah mengkhianati Nabi SAW dengan menghidangkan daging kambing beracun. Hingga membunuh sekalipun bukanlah perkara asing dalam sejarah umat Yahudi.

Sejak dahulu lagi bangsa Yahudi tidak pernah mengenal mangsa sama ada bayi, kanak-kanak, remaja, lelaki, wanita walhal Nabi dan Rasul. Mereka akan membunuh siapa sahaja tanpa perasaan belas kasihan dan simpati. Contohnya Nabi Zakaria dan Nabi Yahya telah dibunuh oleh mereka dan mereka juga menyangka bahawa mereka telah berjaya membunuh Nabi Isa. Tetapi sebenarnya tidak. Betapa sungguh zalim dan keji sifat Bani Israel ini.

Allah SWT telah berfirman yang bermaksud: “Orang-orang kafir Yahudi dari Bani Israel telah dilaknat (di dalam kitab Zabur dan Injil) melalui lidah Nabi Daud dan Nabi Isa ibni Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka ‘menderhaka’ dan ‘selalu menceroboh.” (al-Maidah :78)

Sejarah Solat Lima Waktu

Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi Terakhir yang diutuskan oleh Allah SWT untuk membimbing manusia ke arah jalan kebenaran. Tidak seperti umat nabi-nabi yang lain, umat nabi Muhammad telah diperintahkan untuk mengerjakan solat 5 waktu setiap hari. Ini merupakan kelebihan dan anugerah Allah SWT terhadap umat nabi Muhammad dimana solat tersebut akan memberikan perlindungan ketika di hari pembalasan kelak. Berikut diterangkan asal-usul bagaimana setiap solat mula dikerjakan.

Subuh:

Manusia pertama yang mengerjakan solat subuh ialah Nabi Adam a.s. iaitu ketika baginda keluar dari syurga lalu diturunkan ke bumi. Perkara pertama yang dilihatnya ialah kegelapan dan baginda berasa takut yang amat sangat. Apabila fajar subuh telah keluar, Nabi Adam a.s. pun bersembahyang dua rakaat.

Rakaat pertama: Tanda bersyukur kerana baginda terlepas dari kegelapan malam.
Rakaat kedua: Tanda bersyukur kerana siang telah menjelma.

Zohor:

Manusia pertama yang mengerjakan solat Zohor ialah Nabi Ibrahim a.s. iaitu tatkala Allah SWT telah memerintahkan padanya agar menyembelih anaknya Nabi Ismail a.s.. Seruan itu datang pada waktu tergelincir matahari, lalu sujudlah Nabi Ibrahim sebanyak empat rakaat.

Rakaat pertama: Tanda bersyukur bagi penebusan.
Rakaat kedua: Tanda bersyukur kerana dibukakan dukacitanya dan juga anaknya.
Rakaat ketiga: Tanda bersyukur dan memohon akan keredhaan Allah SWT.
Rakaat keempat: Tanda bersyukur kerana korbannya digantikan dengan tebusan kibas.

Asar:

Manusia pertama yang mengerjakan solat Asar ialah Nabi Yunus a.s. tatkala baginda dikeluarkan oleh Allah SWT dari perut ikan Nun. Ikan Nun telah memuntahkan Nabi Yunus di tepi pantai, sedang ketika itu telah masuk waktu Asar. Maka bersyukurlah Nabi Yunus lalu bersembahyang empat rakaat kerana baginda telah diselamatkan oleh Allah SWT daripada 4 kegelapan iaitu:

Rakaat pertama: Kelam dengan kesalahan.
Rakaat kedua: Kelam dengan air laut.
Rakaat ketiga: Kelam dengan malam.
Rakaat keempat: Kelam dengan perut ikan Nun.

Maghrib:

Manusia pertama yang mengerjakan solat Maghrib ialah Nabi Isa a.s. iaitu ketika baginda dikeluarkan oleh Allah SWT dari kejahilan dan kebodohan kaumnya, sedang waktu itu telah terbenamnya matahari. Bersyukur Nabi Isa, lalu bersembahyang tiga rakaat kerana diselamatkan dari kejahilan tersebut iaitu:

Rakaat pertama: Untuk menafikan ketuhanan selain daripada Allah yang Maha Esa.
Rakaat kedua: Untuk menafikan tuduhan dan juga tohmahan ke atas ibunya Siti Mariam yang telah dituduh melakukan perbuatan sumbang.
Rakaat ketiga: Untuk meyakinkan kaumnya bahawa Tuhan itu hanya satu iaitu Allah SWT semata-mata, tiada dua atau tiganya.

Isyak:

Manusia pertama yang mengerjakan solat Isyak ialah Nabi Musa a.s.. Pada ketika itu, Nabi Musa telah tersesat mencari jalan keluar dari negeri Madyan, sedang dalam dadanya penuh dengan perasaan dukacita. Allah SWT menghilangkan semua perasaan dukacitanya itu pada waktu Isyak yang akhir. Lalu sembahyanglah Nabi Musa empat rakaat sebagai tanda bersyukur.

Rakaat pertama: Tanda dukacita terhadap isterinya.
Rakaat kedua: Tanda dukacita terhadap saudaranya Nabi Harun.
Rakaat ketiga: Tanda dukacita terhadap Firaun.
Rakaat keempat: Tanda dukacita terhadap anak Firaun

Selasa, 1 Jun 2010

Tipu Daya Syaitan Terhadap Manusia

Tipu daya syaitan terhadap manusia supaya meninggalkan ibadat kepada Allah ada tujuh perkara menurut Imam Ghazali iaitu:

1. Syaitan melarang manusia taat kepada Allah. Sedangkan orang-orang yang dipelihara Allah akan menolak ajakannya dan mengatakan: ‘Aku mengharapkan pahala dari Allah. Untuk itu, aku harus mempunyai bekalan di dunia ini demi akhirat yang kekal.’

2. Syaitan sentiasa memujuk manusia agar tidak mentaati Allah. Dia menghasut manusia dengan mengatakan : ‘Nanti sahajalah, kalau sudah tua nanti barulah, masa masih panjang dan kita masih muda atau sebagainya lagi.’ ; Orang-orang yang terpelihara akan menolaknya dengan mengatakan: ‘Kematianku bukan berada ditanganmu. Jika aku menundakan amalanku hari ini untuk esok, sehingga amal hari esok perlu aku kerjakan. Sedangkan setiap hari aku mempunyai amal berlainan.’

3. Syaitan sentiasa mendorong manusia untuk bersegera dalam melakukan amalan kebaikan. Kata syaitan: ‘Cepat beramal agar engkau dapat mengejar dan mengerjakan amalan-amalan lain.’ ; Orang-orang yang selamat akan menolaknya dengan mengatakan: ‘Amal yang sedikit tetapi sempurna lebih baik daripada amalan yang banyak tetapi tidak sempurna.’

4. Syaitan akan menyuruh manusia untuk menjalankan amalan yang baik secara sempurna agar tidak dicela oleh orang lain. Mereka yang dipelihara oleh Allah akan mengatakan: ‘Bagi saya, penilaian cukup hanya dari Allah swt dan tidak ada manfaatnya beramal kerana manusia (orang lain).’

5. Syaitan membisikkan pujian kepada orang yang beramal: ‘Betapa tinggi darjatmu kerana dapat beramal soleh dan betapa cerdik dan sempurnanya dirimu.’ ; Mendengar pujian ini, orang yang baik akan mengatakan bahawa: ‘Semua keagungan dan kesempurnaan itu hanyalah kepunyaan Allah dan bukan kekuatan atau kekuasaanku. Allah yang melimpahkan taufik kepadaku untuk dapat beramal sehingga Dia meredhai dan memberikan pahala yang besar. Sekiranya tanpa kurniaanNya, apalah erti amalanku ini, jika dibandingkan dengan nikmat Allah yang telah diberikan kepadaku, disamping dosaku yang bertimbun pula.’

6. Dengan gagalnya jalan kelima, syaitan akan menerapkan cara yang keenam. Cara ini lebih berat jika dibandingkan dengan cara-cara yang terdahulu dan manusia tidak akan menyedarinya kecuali orang-orang yang cerdik dan berfikir. Syaitan berbisik dalam hati manusia: ‘Bersungguh-sungguhlah engkau beramal dengan sir (kejahatan), jangan sampai diketahui oleh orang lain .’ ; Begitulah syaitan mencampur-baurkan amalan seseorang dengan penipuannya yang sangat tersembunyi. Dengan ucapannya itu syaitan bermaksud untuk memasukkan sedikit perasaan riak. Orang-orang yang dipelihara Allah akan menolak ajakannya dengan mengatakan: ‘Hai malaun (yang dilaknat), engkau tidak henti-henti menggodaku dan merosakkan amalanku dengan pelbagai cara. Dan kini, kau berpura-pura seolah-olah akan memperbaiki amalanku, padahal engkau bermaksud merosakkannya. Aku adalah hamba Allah dan Allah yang menjadikanku. Jika berkehendak, Allah akan menjadikan aku mulia atau hina. Semuanya itu adalah urusan Allah. Aku tidak khuatir, amalanku diperlihatkan atau tidak kepada orang lain, sebab itu bukan urusan manusia.’

7. Gagal dengan cara itu, syaitan akan meneruskan godaannya dengan cara lain lagi. Dia mengatakan: ‘Hai manusia, janganlah engkau menyusahkan diri sendiri dengan beramal ibadat kerana jika Allah telah menetapkan kamu sebagai orang yang berbahagia pada hari azali kelak, maka meninggalkan ibadat pun tidak akan memberikan sebarang mudharat. Engkau tetap menjadi orang yang berbahagia dan sebaliknya jika Allah menetapkan kamu sebagai seorang yang celaka, maka tidak ada gunanya engkau beribadat kerana engkau tetap akan celaka.’ ;

Orang-orang yang dipelihara oleh Allah sudah pasti akan menolak godaan itu dengan mengatakan: ‘Aku hanyalah hamba Allah. Wajib bagiku menuruti perintahNya. Allah Maha Mengetahui, menetapkan sesuatu dan berbuat apa sahaja sesuai dengan kehendakNya. Walau bagaimanapun keadaanku, amalanku tetap bermanfaat. Jika aku ditetapkan sebagai orang yang berbahagia, aku akan tetap beribadat untuk memperbanyakkan pahala. Sebaliknya, jika aku ditetapkan sebagai orang yang celaka, aku akan tetap meneruskan perbuatan ibadat agar tidak menjadi sebuah penyesalan bagiku. Sekiranya aku masuk neraka, padahal aku taat, itu adalah lebih aku sukai daripada aku masuk neraka kerana melakukan maksiat.

Tetapi tidak akan demikian akibatnya kerana janji Allah pasti terbukti dan firmanNya pasti benar ; Allah telah menjanjikan pahala kepada sesiapa sahaja yang taat kepadaNya. Barangsiapa mati dalam keadaan beriman dan taat kepada Allah, dia tidak akan dimasukkan ke dalam neraka, melainkan syurgalah tempatnya. Jadi, masuknya seseorang ke dalam syurga bukan kerana kekuatan amalan yang telah didirikan, tetapi kerana janji Allah yang suci murni dan pasti! Kelak, orang-orang yang berbahagia dan beruntung akan mengatakan; Segala puji bagi Allah yang membuktikan janjiNya dengan syurga, Semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada kita.’

Sesungguhnya dalam mentaati Allah, terlalu banyak godaan dan tipu daya syaitan yang perlu kita lalui. Bandingkan segala permasalahan dan perbuatan kepada keadaan tersebut dan pohonlah perlindungan Allah swt agar terlindung dan terpelihara dari kejahatan syaitan. Sesungguhnya segala sesuatu itu berada di bawah kekuasaan Allah dan kepadaNyalah kita mengharapkan taufiq dan keredhaan. Tiada daya untuk meninggalkan maksiat dan tidak ada kekuatan untuk mengerjakan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Luhur dan Maha Agung.

Source: iLuvislam.com

10 Kunci Kejayaan Di Dunia Dan Akhirat

Di bawah ini adalah senarai 10 kunci kejayaan dunia dan akhirat :

1. Kunci ilmu adalah bertanya dan mendengar.

2. Kunci kemenangan adalah sabar.

3. Kunci tambahnya nikmat ialah perasaan syukur.

4. Kunci keselamatan dunia dan akhirat adalah taqwa.

5. Kunci untuk termakbulnya permintaan adalah doa.

6. Kunci maksiat adalah kesombongan.

7. Kunci solat adalah taharah.

8. Kunci ibadah haji adalah ihram.

9. Kunci kebaikan adalah berpegang kepada yang benar.

10. Kunci syurga adalah tauhid.

Keagungan Akhlak Rasulullah SAW

Saudaraku, Islam sampai kepada kita saat ini tidak lain berkat jasa Baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai seorang penyampai risalah Allah SWT yang benar dan di redhai. Dan nanti di padang mahsyar, setiap umat Islam pasti akan meminta syafa’at dari beliau SAW dan menginginkan berada di barisan beliau SAW. Namun, pengakuan tidaklah cukup sekedar pengakuan. Pasti yang mengaku umat beliau SAW akan berusaha mengikuti jejak beliau dengan jalan mengikuti sunnah-sunnah beliau dan senantiasa membasahi bibir ini dengan mendo’akan beliau dengan cara memperbanyak berselawat kepada beliau SAW.

Sejarah tak akan mampu mengingkari betapa indahnya akhlak dan budi pekerti Rasulullah tercinta, Sayyidina Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam hingga salah seorang isteri beliau, Sayyidatina A’isyah Rodhiyallahuanha mengatakan bahawa akhlak Rasulullah adalah “Al-Qur’an”. Tidak satu perkataan Rasulullah merupakan implementasi dari hawa nafsu beliau, melainkan adalah berasal dari wahyu ilahi. Begitu halus dan lembutnya perilaku seharian beliau. Rasulullah SAW adalah sosok yang mandiri dengan sifat tawadhu’ yang tiada tandingnya.

Beliau pernah menjahit sendiri pakaiannya yang koyak tanpa harus menyuruh isterinya. Dalam berkeluarga, beliau adalah seorang yang ringan tangan dan tidak segan-segan untuk membantu pekerjaan istrinya di dapur. Selain itu dikisahkan bahwa beliau tiada merasa canggung makan disamping seorang tua yang penuh kudis, kotor lagi miskin. Beliau adalah seorang yang paling sabar dimana ketika itu pernah kain beliau ditarik oleh seorang badui hingga membekas merah dilehernya, namun beliau hanya diam dan tidak marah.

Dalam satu riwayat dikisahkan bahawa ketika beliau mengimami solat berjemaah, para sahabat mendapati seolah-olah setiap kali beliau berpindah rukun terasa susah sekali dan terdengar bunyi yang aneh. Selepas solat, salah seorang sahabat, Sayyidina Umar bin Khatthab bertanya, “Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung penderitaan yang amat berat. Sedang sakitkah engkau ya Rasulullah? “Tidak ya Umar. Alhamdulillah aku sehat dan segar.” Jawab Rasulullah. “Ya Rasulullah, mengapa setiap kali Baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi-sendi tubuh baginda saling bergesekkan? Kami yakin baginda sedang sakit”. Desak Sayyidina Umar penuh cemas.

Akhirnya, Rasulullahpun mengangkat jubahnya. Para sahabatpun terkejut ketika mendapati perut Rasulullah SAW yang kempis tengah di lilit oleh sehelai kain yang berisi batu kerikil sebagai penahan rasa lapar. Ternyata, batu-batu kerikil itulah yang menimbulkan bunyi aneh setiap kali tubuh Rasulullah SAW bergerak. Para sahabatpun berkata, “Ya Rasulullah, adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya untuk tuan?”. Baginda Rasulullah pun menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apapun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi, apa jawapanku nanti dihadapan Allah, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya? Biarlah rasa lapar ini sebagai hadiah dari Allah buatku, agar kelak umatku tak ada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti.

Teramat agung pribadi Rasulullah SAW sehingga para sahabat yang ditanya oleh seorang badui tentang akhlak beliau SAW hanya mampu menangis karena tak sanggup untuk menggambarkan betapa mulia akhlak beliau SAW. Beliau diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia dan sebagai suri tauladan yang baik sepanjang zaman.

Saudaraku, sungguh kehadiran Rasulullah SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia lewat segala hal yang beliau contohkan kepada umat manusia. Beliau tidak pernah pandang bulu dalam hal menghargai manusia, penuh kasih sayang, tidak pernah mendendam, malahan beliau pernah menangis ketika mengetahui bahwa balasan kekafiran adalah neraka yang menyala-nyala hingga menginginkan umat manusia untuk meng-esakan Allah SWT.

Cukup kiranya beliau yang jadi suri tauladan kita, umat Islam khususnya yang hari ini sebagian sudah sangat jauh dari akhlak Rasulullah, baik dalam tindakan maupun perkataan yang menyejukkan. Apa yang dikatakan oleh seorang sastrawan Pakistan, Muhammad Iqbal dalam salah satu karyanya dapat kita jadikan renungan bersama dimana beliau berkata: “Barangsiapa yang mengaku umat Nabi Muhammad, hendaklah berakhlak seperti beliau (Nabi Muhammad)”.

Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa “Belum beriman seseorang sehingga aku (Rasulullah Muhammad SAW) lebih dicintainya daripada ayahnya, anak-anaknya dan seluruh manusia”(HR. Bukhari). Kita tidak tahu apakah nanti akan di akui Rasulullah sebagai umatnya atau tidak kelak di yaumil kiamah. Namun satu yang pasti bahwa semua ingin berada di barisan beliau. Maka, marilah kita sama-sama berusaha untuk mengikuti akhlak beliau SAW semampu diri kita, sebagai suri tauladan kita yang utama, memperbanyak ucapan selawat untuknya, membela sunnahnya, bukan malah membelakanginya (mari berlindung dari hal demikian), sebagai bagian dari rasa cinta kita terhadapnya.

Saudaraku, mari kita sampaikan salam dan selawat kepada beliau SAW, yang dengannya kita akan beroleh cinta dan Syafa’atnya kelak di yaumil mahsyar. insya Allah…Amiin.

Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad, wa ‘alaa aalihi wa shohbihi ajma’iin…

8C Sebab Suami Benci Isteri

C1. CABAR
Lelaki mempunyai ego mereka tersendiri. Jadi mereka tidak suka dicabar terutama sekali oleh wanita. Wanita perlu tahu batas tindakan mereka agar lelaki tidak rasa tercabar. Isteri kalau bergaduh dengan suami mulalah kata “Kalau awak berani cubalah cari perempuan lain! Dr Fadillah kata JGN CABAR SUAMI… nanti suami buat betul-betul isteri juga yg putih mata…

C2. CABUL
Cabul ni bermaksud keji dari segi perangai sehingga seseorang wanita itu langsung tidak malu. Misalnya bergaul bebas dgn lelaki yang bukan muhrim tanpa menghirau batas pergaulan. Juga perbuatan &tutur kata2 isteri yang tak sopan (isteri hilang sifat malu)seperti keluarkan kata2 yg tidak baik pada mertua…

C3. CELUPAR
Wanita yang cantik akan kelihatan hodoh jika mulutnya celupar. Celupar lebih kurang cabul juga. Isteri selalu cakap yang tidak manis, selalu terlepas cakap pada suami sehingga membuat suami jauh hati.

C4. COMOT
Terdapat wanita yg cantik tetapi comot. Comot ini samada melibatkan wajah wanita itu, penampilannya yg selekeh, kerja yg dilakukan sertatindak-tanduknya. Contohnya, isteri bila nak keluar rumah baru nak bersolek dan comel tapi kat rumah comot. Suami pula di tempat kerja asyik pulak nampak yg comel2 aje… Ada isteri kata – mekap untuk suami, tapi kat rumah tak praktik pun.

C5. CEMBURU
Cemburu perlu dalam sesuatu hubungan. Tetapi wanita yg terlampau cemburu hingga pasangannya merasa terkongkong akan membawa padah kepada perhubungan mereka. Ini membuatkan lelaki akan rasa diri mereka tidak dipercayai. Suami lemas kalau isteri cemburu berlebih-lebihan… sikit2 dok telefon suami kat tempat kerja. Suami baru balik kerja dah kita tanya macam-macam. Suami balik
lewat overtime dah syak yg bukan2…

C6. CEREWET
Kata ulama hati wanita terletak pada mulutnya. Oleh itu wanita perlu mengawal percakapannya. Suami tak suka bila isteri cerewet tak bertempat. Contohnya kalau suami bawa makan luar, isteri nak tempat yang class2 aje. Restoran nak ada air-cond aje.

C7. CINCAI
Buat kerja rumah cincai, masak cincai, kemas rumah cincai, jaga anak cincai. Dr Fadillah kata suami paling benci bila isteri cincai jaga anak… anak dah masuk longkang tapi mak dok lepak depan tv lagi….

C8 CUAI
Kebiasaan lelaki tidak suka jika pasangannya cuai terutama apabila ia melibatkan masa.. Misalnya apabila suami menetapkan keluar jam 3 tetapi pada masa yg ditetapkan isteri masih sibuk bersiap, bersolek, mengemas. Ini akan membuatkan mereka benci kerana situasi sebegini.

63 Petua Keluarga Bahagia

1. Doa yang berterusan.

2. Patuh ajaran agama.

3. Murah dengan pujian.

4. Murah dengan khidmat.

5. Murah dengan belaian kasih sayang.

6. Murah dengan sentuhan.

7. Mencari kebaikan pasangan.

8. Cari masa berkomunikasi, berbual atau bergurau senda.

9. Cari kebaikan dan pembaikan diri daripada setiap pertengkaran.

10. Menghormati had, sempadan atau hal peribadi pasangan.

11. Menilai diri daripada perspektif pasangan.

12. Berfikiran terbuka – boleh tegur menegur.

13. Berani mengambil risiko emosi – tegur/perubahan/ berpisah sementara.

14. Menilai dan memberi keutamaan dalam kehidupan.

15. Tolak-ansur.

16. Menghormati dan mengambil kira ‘gerak batin’ (intuition) perempuan.

17. Tidak mengejar kebendaan semata-mata.

18. Sedar bahawa perselisihan kadangkala tidak boleh dielakkan.

19. Mengubah diri untuk merangsang perubahan pada pasangan.

20. Sanggup berkorban buat pasangan.

21. Menghormati pasangan.

22. Berasa amat beruntung (dan nyatakan) mendapat pasangan yang ada.

23. Perhubungan seksual yang sihat dan diredai.

24. Menghormati perbezaan dalam diri pasangan.

25. Sentiasa bermaafan sebelum tidur.

26. Sentiasa bersangka baik terhadap masa depan.

27. Meletakkan hak kepada pasangan.

28. Tidak menjadi hamba kepada pasangan.

29. Berubah secara kecil-kecilan untuk meningkatkan kebahagiaan.

30. Mengawal marah. Buat perjanjian.

31. Mencari penyelesaian dalam situasi ‘menang-menang’.

32. Muhasabah hubungan untuk mencari punca masalah.

33. Menghormati sifat semula jadi pasangan.

34. Memahami peranan ‘pasangan’.

35. Hubungan perasaan sesama pasangan.

36. Jangan simpan ketidakpuasan, sedih, marah atau benci dalam hati.

37. Bentuk kod kasih sayang dan anda berdua saja yang tahu.

38. Sengaja merancang untuk membaiki hubungan suami isteri.

39. Tujuh kali puji dan satu teguran.

40. Sebut ‘I love you’ sepanjang masa.

41. Banyakkan bergurau dan bermesra.

42. Sentiasa berterus terang.

43. Beri masa untuk perubahan berlaku – sabar.

44. Elakkan berdebat untuk mencari kebenaran.

45. Elakkan salah pasangan.

46. Cari titik pertemuan.

47. Selesaikan masalah hari ini pada hari ini juga.

48. Lebih banyak memberi daripada menerima.

49. Minta nasihat, pandangan atau maklum balas daripada pasangan.

50. Sentiasa bersemangat – bangun tidur, pergi kerja, balik kerja dan sebagainya.

51. Seimbangkan hubungan dari segi:

* Mental, pendidikan dan ilmu
* Emosi
* Fizikal dan ekonomi
* Sosial
* Spiritual

52. Jangan berjauhan terlalu lama (kecuali terpaksa).

53. Tidak terlalu mengongkong.

54. Tidak bertindak bersendirian.

55. Memberi peluang untuk berbeza:

* Pendapat atau pandangan
* Hobi
* Kegemaran
* Makanan
* Cita rasa
* Warna pilihan dan pelbagai

56. Humor atau lawak dari semasa ke semasa.

57. Minta bantuan untuk memecahkan kitaran negatif.

58. Berwawasan dan pandang ke depan (tidak terjebak dengan masalah semasa).

59. Tidak meminta yang bukan-bukan.

60. Bentuk undang-undang atau peraturan dalam rumah tangga.

61. Mencari kelainan dan perubahan positif.

62. Elakkan mendera pasangan dengan apa cara sekalipun.

63. Reda, syukur dan tawakal kepada Allah s.w.t.

Pesanan Buat Suami

1. Selalu menghargai usaha dan penat-lelah isteri, terutama isteri yang bekerja dan sama-sama terpaksa menanggung hutang suami.

2. Bila isteri bercakap, pandanglah mukanya dan buka telinga luas-luas. Biar apa yang dikatakannya masuk telinga kanan dan tersumbat di telinga kiri. Sambil tu otak suami kenalah memproses informasi yang diterima daripada isteri dengan bijak serta prihatin.

3. Jangan sekali-kali membandingkan masakan isteri atau cara isteri menghias rumah dengan mak anda kecuali masakan/cara menghias isteri anda lebih baik dan canggih dari emak anda..

4. Jangan demand sex sekiranya isteri tak ada mood atau letih. Agama suruh kahwin bukan semata-mata untuk penuhi nafsu syahwat saja.

5. Kalau pasangan dah ada anak, sama-samalah menjaga anak. Benih dari awak juga.. Ada suami, isteri sedang makan disuruh cebok kencing n berak anak sedangkan suami duduk tersandar kekenyangan macam maharaja.

6. Jangan sekali-kali duduk tersandar depan TV atau relax-relax sedangkan isteri bila balik dari kerja, buka saja kasut terus masuk dapur, memasak, mengemas, membasuh, kejar anak dsbnya. Berbulu mata dan sayu hati isteri bila kami tak cukup tangan nak menguruskan rumahtangga sedangkan suami lepas tangan.

7. Sekiranya suami makan dahulu, tinggalkan sedikit lauk utk isteri. Jangan bedal semua sampai turn isteri yang tinggal cuma ekor ikan sekerat, janggut sotong dan ekor taugeh.

8. Kalau nak ajak member bertandang ke rumah, beritau isteri dulu, kalau boleh sehari-dua in advance. Jadi bolehlah dia memasak yang best-best dan mengemas rumah cantik-cantik. Bayangkan perasaan isteri kalau tetamu datang terpacak sedangkan kain-baju masih berlonggok belum sempat dilipat, permainan anak masih berselerak dan isteri cuma masak mi maggi saja.

9. Jangan sekali-kali menyakat isteri tentang saiz badannya yang semakin sihat atau semakin melidi. Tengok body sendiri dalam cermin dulu.

10. Jangan kentut depan isteri. Masa bercinta dulu kenapa boleh control kentut?

11. Hormatilah ibu-bapa dan kaum keluarga isteri walaupun anda cuma main wayang, bodek mereka masa nak mengurat isteri anda dulu. Jangan sekali mencaci mereka walaupun secara bergurau.

12. Jangan kedekut dengan isteri serta keperluan rumahtangga.

13. Jagalah maruah anda sebagai suami dan lelaki. Selagi boleh, jangan bebankan isteri dengan masaalah kewangan anda. Selalunya perempuan ni, semakin suami “degil” tak nak minta pertolongan, selagi itulah dia rela nak tolong.

14. Jangan bersepah dan bersikap pengotor. Dah buka baju, letakkan dalam bakul baju kotor, dah guna cungkil gigi, buanglah dalam bakul sampah, bila dah guna ubat gigi bubuh balik penutupnya, dah ambil sesuatu barang simpan balik ditempat asal, dah berak flush. Susah sangat ke nak buat macam tu? Semua nak kena ajar ke?

15. Rajin-rajinlah bertanya isteri kalau dia perlukan bantuan anda dengan kerja rumah/menjaga anak. Tapi jangan tanya dua tahun sekali. Jangan tunjuk rajin bila ada tetamu di rumah saja.

16. Hormatilah isteri anda sebagaimana anda mahu dihormati. Isteri pun manusia. Allah berikan banyak keistimewaan kepada para isteri tapi diputar-belitkan tafsirannya oleh orang lelaki untuk kepentingan diri sendiri.

17.. Jangan main kayu tiga dengan perempuan lain. Main lain lagi tak boleh. Kalau isteri awak yang buat, tentu awak tak boleh tolerate, jadi mengapa isteri awak kena tolerate kalau awak buat?

18. Kalau tak menyukai sikap atau perbuatan isteri, tegurlah secara baik, jangan asyik nak menengking aja. Kalau awak sakit nak mati nanti, siapa yang kena jaga awak? Bai jual roti? Apek jual sayur? Jiran sebelah rumah awak?

19. Kalau isteri nampak tak sihat, cepat-cepatlah bawa jumpa doktor. Tunjuklah anda mengambil berat tentang dirinya.

20. Berbincanglah dengan isteri sebelum sesuatu keputusan dibuat. Walaupun suami megah ada kuasa veto, tak jadi bapok kalau pendapat isteri diambil kira. Pokok pangkalnya ialah timbangrasa dan saling menghargai. Cubalah ketepikan ego yang keterlaluan. Bukannya laku bila dah mati nanti.

21. Dalami agama dan bimbinglah anak isteri dengan ikhlas seperti yang dituntut agama. Ingat, kalau seorang suami masuk syurga, besar kemungkinan isteri pun masuk syurga. Kalau suami masuk neraka belum tentu isteri juga masuk neraka. Kalau isteri masuk neraka, besar kemungkinan suami juga masuk NERAKA tapi kalau isteri masuk syurga belum tentu suami pun masuk syurga.Ini bukan rekaan saya tapi saya dengar dari seorang ustaz.

22. Berusahalah dengan ikhlas untuk mempertahankan keharmonian rumahtangga. Jangan buat apa yang isteri tak suka. Percayalah, kalau suami buat baik sekali dengan isteri, isteri balas sepuluh kali

23. Jangan buat donno kalau isteri merajuk atau berkecil hati. Kalau perlu minta maaf, minta maaf, kalau perlu dipujuk, pujuk. Hati orang pompuan ni sensitif. Kalau kami rasa suami tak ambil kisah, perasaan bagai dihiris-hiris. Perkara yang dipandang remeh oleh suami boleh menjadi kanser kepada isteri. Kepada para suami khususnya dan kaum lelaki amnya, janganlah dianggap masalah hati dan perasaan orang perempuan ni enteng sahaja.

Allah s.w.t. berfirman, “Dan ketahuilah bahawasanya Allah mengetahui apa yang didalam hatimu, sebab itu berhati-hatilah dengan Tuhan”
SEMOGA MEMBERI MANAFA'AT DAN DIBERI MANAFA'AT SERTA KEBERKATAN....